Yogyakarta_14/11/21 – SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta mengadakan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru bagi semua guru yang mengabdi di instansi ini. Pelatihan ini sudah menjadi sebuah rutinitas di Muhijunior. Hal ini dikarenakan sekolah memahami bahwa semangat para guru dalam menyampaikan ilmu harus selalu terbarui. Terutama kondisi pasca pandemi yang kemungkinan besar bisa menurunkan semangat para guru karena pembatasan-pembatasan tertentu.
Pada hari Jumat, 12 November 2021 kegiatan pelatihan berlangsung, sekolah mengambil tema “Menjadi Guru yang Menyenangkan dan Produktif”. Mengambil tema seperti ini, tentu saja sekolah mencari seseorang yang memang ahli di bidang ini dan benar-benar menguasai. Ketika Muhijunior mencoba menghubungi Ibu Dr. Das Salirawati, M.Si., gayung pun bersambut, pada waktu yang ditentukan, beliau bisa meluangkan waktu untuk mengisi pelatihan tersebut. Wanita yang akrab dipanggil Bu Das ini adalah dosen jurusan Pendidikan Kimia di FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Di samping dikenal dengan keahlian di bidang Penilaian dan Evaluasi Pendidikan Kimia, beliau juga populer karena mendesain “Joyful Learning”.
Model pembelajaran “Joyful Learning” ini beliau buat karena menurut beliau, anak harus merasa senang ketika belajar. Terutama dari pengalaman beliau mengajar Kimia yang dikenal sulit.
“Kimia itu materi yang sulit, jadi sebisa mungkin pengemasan dan cara mengajar dibuat lebih menyenangkan agar mahasiswa tidak stress atau tertekan dalam proses pembelajaran”, ungkapnya.
Salah satu yang beliau sering lakukan adalah mengubah lirik atau syair lagu yang populer menjadi materi Kimia yang harus dihafalkan oleh para mahasiswa. Hal lain yang beliau sarankan adalah memaksimalkan media sosial untuk lebih dekat dengan siswa. Hal ini dikarenakan para siswa saat ini adalah generasi Z yang sangat lekat dengan tampilan visual penuh warna dari berbagai gawai yang dekat dengan mereka sedari lahir. Oleh karena itu beliau pun memilih aktif di media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan tidak ketinggalan juga Tik Tok. Untuk media sosial terakhir, termasuk yang sangat berkesan untuk beliau karena beliau dahulunya sempat menari tradisional.
Kepala SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Susamta, S.Pd., M.Pd., memberikan pendapatnya pula mengenai materi yang dibawakan oleh Bu Das ini. Menurut beliau, jika kita bisa mengeksplorasi lebih jauh lagi terkait bagaimana menggunakan media sosial untuk pembelajaran, maka para guru dan siswa tentu akan dapat mengambil manfaat nyata tanpa menghilangkan kaidah sopan santun dan tata krama.
Susamta menambahkan “Alhamdulillah, kegiatan Diklat peningkatan kompetensi guru dalam rangka memberikan tindak-lanjut dari hasil supervisi pembelajaran telah berjalan dengan lancar dan sangat menggembirakan. Membuka cakrawala guru-guru kami untuk terus mengasah kompetensi memberikan yang terbaik bagi para peserta didik. Terima kasih atas segala ilmu, tips, trik, dan cara memanajemen peserta didik di era milenial dan tahapan PTM. Satu kesan yang akan kami jadikan pemicu untuk menjadi guru yang menyenangkan dan produktif bahwa kita harus lahir dan tampil menjadi guru yang berbeda, merubah dari tampilan dan metode dari sebelum pandemi berubah pada pasca pandemi” pungkasnya.
Pada akhir acara, para guru sempat berfoto dengan Bu Das seraya menunjukkan buku karangan narasumber yang laris dibeli (tentu saja ini di luar rencana karena kebetulan masih ada stok buku yang ada di mobil beliau). Karena ternyata buku yang beliau tulis dirasa akan banyak membantu para guru untuk mendapatkan wawasan keilmuan baru terkait bagaimana menjadi guru yang lebih pintar di zaman serba pintar ini. Untuk catatan, ternyata beliau sudah menulis lebih dari 17 buku dan sejumlah karya ilmiah dan artikel lainnya, hingga beliau sempat didapuk menjadi expert editor oleh toko buku Gramedia selama beberapa periode waktu. MashaAllah. Semoga kita bisa mengambil pelajaran kebaikan dari beliau. Aamiin. (Red.MZF)