Banyak anak tidak menyadari dan terus bertumbuh dewasa tanpa tahu dan kenal lebih dalam tentang dirinya sendiri. Banyak anak kemudian mudah sekali merasa tersinggung, marah dan berteriak, bahkan dengan mudah memutus hubungan sosial.
Seseorang terus bertumbuh tanpa menyadari adanya luka batin yang dirasakan oleh inner child dalam diri mereka. Hal inilah yang menyebabkan seseorang semakin mudah tersulut emosinya. Sayangnya, tidak semua orang tahu dan sadar bahwa inner child dalam diri mereka sedang terluka.
Hari ini, seluruh siswa kelas 7 dan 8 mengikuti kegiatan pembekalan di Aula AR. Fachrudin mengenai Inner Child. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum kepada peserta didik tentang Inner Child dan kesehatan mental remaja.
Inner child ini bisa digambarkan sebagai bagian dari diri seseorang yang tidak ikut tumbuh dewasa dan tetap menjadi anak-anak. Artinya, bagian ini terus menetap dan bersembunyi di dalam diri. Bagian ini menggenggam erat setiap ingatan dan emosi yang pernah anak/seseorang alami saat masih kecil, baik yang indah maupun yang buruk.
Kegiatan ini sasarannya adalah anak-anak remaja khususnya siswa siswi SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta.
Dengan adanya pembekalan mengenai Inner Child ini siswa diharapkan dapat lebih dalam mengenal dirinya sendiri, mengolah emosinya, memulihkan luka batinnya, sehingga tidak akan ada hal-hal negatif yang merusak anak hingga tumbuh dewasa.