Pendidikan mitigasi bencana harus diajarkan sejak dini, anak-anak sekolah menengah pertama perlu dibekali pengetahuan agar mereka mengetahui langkah yang harus dilakukan saat terjadi bencana alam.
Senin, 15 Januari 2024 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta bekerjasama dengan SD Muhammadiyah 1 Yogyakarta mengadakan sosialisasi dengan materi kebencanaan dan simulasi tentang bencana gempa serta bagaimana cara menyelamatkan diri ketika terjadi gempa.
Dalam kegiatan ini, narasumber yang akan menyampaikan materi kebencanaan yaitu Bapak Muh. Arif Ma’ruf selaku perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta.
Materi sosialisasi kebencanaan yang disampaikan, yaitu jenis-jenis bencana, simbol-simbol bencana, dan prosedur kesiapsiagaan sebelum, saat terjadi, dan setelah kejadian bencana gempa bumi melalui gambar dan juga video yang ditampilkan.
Bapak Arif memberikan contoh-contoh terlebih dahulu tentang tahapan-tahapan yang dilakukan saat simulasi mitigasi bencana gempa bumi. Tahapan saat terjadi gempa bumi tersebut, antara lain:
1. Jangan panik saat terjadi gempa bumi usahakan tidak panik. Jika kita panik akan tambah memperkeruh suasana dan tidak dapat melindungi diri dengan baik.
2. Lindungi organ-organ vital dengan tangan/barang di sekitar Saat terjadi gempa bumi lindungi organ vital seperti kepala dengan tangan atau benda sekitar. Mislanya: siswa dapat melindungi kepalanya dengan tas sekolah yang mereka bawa.
3. Keluar ruangan. Pada saat keluar ruangan, orang yang dekat pintu keluar harus segera keluar, kemudian dahulukan anak-anak, lansia, dan wanita saat keluar pintu.
4. Berkumpul di titik kumpul atau tempat aman
Ikuti rambu-rambu jalur evakuasi agar kita segera berada pada daerah yang aman terhadap bencana gempa bumi. Selain itu, berkumpul di titik kumpul akan memudahkan petugas evakuasi untuk segera mengevakuasi kita.
Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan di kelas masing-masing untuk menggambar rute jalur evakuasi dan simulasi gempa bumi di kelas.
Kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa bumi diikuti dengan baik dan tertib oleh seluruh siswa di kelas. Tampak bahwa siswa sudah mampu melakukan penyelamatan diri saat terjadi gempa. Hal tersebut dapat dilihat dari kecepatan mereka menerima dan mengikuti petunjuk yang diberikan ketika mendengar sirine tanda bencana gempa berbunyi.